demoDitulis oleh Ari Murdopo
Mencintai, kesuksesan dan usaha merupakan hal yang saling berkesinambungan dalam hidup untuk meraih apa yang di cita. Manusia memiliki zona masing-masing dalam prosesnya menuju sukses. Hal yang dipilih sebagai zona tersebut dikembangkan melalui daya serapnya menjalani kehidupan. Maka yang harus dipahami adalah bukan apa yang manusia telah gapai, tetapi bagaimana kekuatan yang ia bangun dalam prosesnya menuju kesuksesan.
Dan menjadi manusia yang sukses bukan berdasarkan apa yang yang telah ia dapatkan, tetapi bagaimana cara dia mampu bertahan untuk mencapai kesuksesan tersebut. Karna apa yang kita telah ia dapatkan bisa menjadi hilang sirna, tapi bertahan dalam mencapai kesuksesan adalah sebuah pilihan.
Selain itu mencintai juga harus ada usaha yang maxsimal juga merupakan salah satu unsur pendukung sebuah kesuksesan , usaha merupakan kegiatan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud, perbuatan, pekerjaan dan daya upaya untuk mencapai sesuatu.
karena dengan cintai dan kemauan usaha pasti kita akan melakukan apapun untuk meraihnya. Karena seperti apa yang Kami rsakan dengan mencintai kita akan bekerja dengan tulus, sepenuh hati dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi dari pekerjaan yang kita lakukan.
Mencintai pekerjaan biasanya juga disertai rasa sykur, menyukai serta semangat dalam melakukan pekerjaan tersebut. Salah satu cara untuk menjaga cinta kita pada pekerjaan salah satunya dengan membangun minset positif, dan meningkatkan kemampuan agar lebih profesinal. Hal ini sangat kami rasakan, kami berawal benar-benar dari 0, pada masa-masa awal hinaan dan cacian tentang usaha saya datang betubi-tubi dan dari banyak orang. Tidak jarang kami melangkah dengan teman air matadan sakit hati. Berulang kali kami mengikuti test CPNS tetapi belum berhasil, mereka para komtator yang suka menghina semakin menjadi-jadi , Kata-kata yang selalu kami ingat
“ Nanti laan tuo wiyata , daftar yo ra ketompo-ketompo”
“ Doange ra Kabul “
“ Melas ya , mengko iso mangan po ra yo?”
Kesedihan tidak hanya sampai di situ, suatu malam saat ayah akan menjalankan solat tahajut terjatuh dan harus dilarikan ke rumah sakit, sampai di ruma sakit ayah langsung di bawa ke UGD dan langsung diperiksa yang membuat kami sangat terpukul dokter menyatakan kalau ayah meninggal dunia.Kami tidak kuasa menahan kepedihan yang amat sangat ini bahkan kami sempat akan berhenti .
Baru saja beberapa kami wisuda ada test CPNS lagi dan alhmdulillah berhasil akan tetapi cibiran tidak berhenti sampai situ. Kok bisa di terima ya padahal penampilan tidak meyakinkan dan masih banyak cemoohan lain tapi memang sudah separah dulu. Apalagi setelah anak mereka sampai sekarang umur 42 tahun belum di terims PNS dan masih guru honor mereka jarang sekali menhina saya . itu yang membuat saya sangat bersyukur dan bekerja dengan cinta dan kesungguhan. Ini merupakan salah satu impian kami, dengan impian yang kami dapat raih kami juga ingin mgantarkan peserta didik kami mencapai apa yang diimpikan.
