IHT Pembelajaran Mendalam di SMP Negeri 3 Tuntang: Mendorong Guru Berpikir Kritis, Kreatif, dan Kolaboratif

SMP Negeri 3 Tuntang terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengadakan Pengimbasan Pelatihan Pembelajaran Mendalam yang dilaksanakan pada Rabu-Kamis, 30-31 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Keterampilan (Aula) SMP Negeri 3 Tuntang dan dihadiri oleh seluruh guru, tenaga pendidik, serta pihak-pihak terkait yang berperan dalam memajukan proses belajar mengajar di sekolah.

Acara ini dibuka langsung oleh Ibu Kepala Sekolah, Fitri Umiyati, S.Psi., yang memberikan arahan terkait pentingnya manajerial dalam pembelajaran mendalam. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa keberhasilan pembelajaran bukan hanya bergantung pada metode mengajar, tetapi juga pada perencanaan, koordinasi, dan evaluasi yang terstruktur. Menurut beliau, guru perlu memiliki visi dan strategi yang jelas agar pembelajaran di kelas dapat menggugah rasa ingin tahu siswa serta membentuk karakter yang kuat.

Kehadiran Narasumber Ahli

Kegiatan pengimbasan ini turut menghadirkan Pengawas Sekolah, Bapak Rahmat Doni Wiryatmo, S.Pd., M.Pd., yang menjadi narasumber utama. Beliau membawakan materi tentang Growth Mindset dan Program Prioritas Sekolah.

Dalam pemaparannya, Bapak Rahmat Doni menekankan bahwa Growth Mindset atau pola pikir bertumbuh adalah kunci untuk menghadapi tantangan pendidikan abad 21. Guru diharapkan tidak hanya mengajar untuk menambah pengetahuan, tetapi juga menginspirasi siswa agar percaya pada kemampuan mereka untuk terus berkembang. Sementara itu, dalam penjelasan mengenai Program Prioritas Sekolah, beliau menguraikan langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan sekolah untuk mencapai target mutu pendidikan.

Pendalaman Materi Pembelajaran Mendalam

Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan dua pemateri internal, yaitu Ambarwati, S.Pd. dan Muhtadin, S.Pd.I., yang secara khusus membahas tentang Pembelajaran Mendalam bagi Guru. Materi yang disampaikan meliputi:

1. Prinsip Pembelajaran Mendalam

Mengacu pada panduan Kemendikdasmen, prinsip ini dibangun di atas tiga pilar utama:

  • Berkesadaran
    Guru dan siswa sadar akan tujuan pembelajaran, proses yang dijalani, serta nilai yang ingin dicapai. Siswa tidak sekadar belajar karena kewajiban, tetapi memahami alasan di balik pembelajaran.

  • Bermakna
    Materi dan aktivitas pembelajaran dikaitkan dengan konteks nyata kehidupan siswa, sehingga mereka dapat melihat relevansi dan manfaatnya.

  • Menggembirakan
    Proses belajar berlangsung dengan suasana positif, interaktif, dan mendorong rasa ingin tahu, sehingga siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar.


2. Pengalaman Pembelajaran Mendalam

Pengalaman ini mencakup tiga tahap utama:

  • Memahami
    Siswa mendapatkan kesempatan untuk benar-benar memahami konsep melalui eksplorasi, diskusi, dan penjelasan yang mendalam, bukan sekadar menghafal.

  • Mengaplikasi
    Siswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk menyelesaikan tugas, proyek, atau masalah nyata.

  • Merefleksi
    Siswa meninjau kembali proses dan hasil pembelajarannya, mengenali kekuatan dan kelemahan, serta merencanakan perbaikan di masa depan.


3. Kerangka Pembelajaran Mendalam

Kerangka ini terdiri dari empat komponen penting:

  • Praktik Pedagogis
    Strategi mengajar yang mengaktifkan siswa, memfasilitasi inkuiri, dan mendorong berpikir kritis serta kreatif.

  • Lingkungan Pembelajaran
    Kondisi fisik, sosial, dan emosional yang mendukung pembelajaran—baik di kelas maupun di luar kelas—yang aman, inklusif, dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa.

  • Mitra Pembelajaran
    Kolaborasi dengan rekan guru, orang tua, masyarakat, atau pihak eksternal yang dapat memperkaya proses belajar.

  • Pemanfaatan Digital
    Penggunaan teknologi secara tepat guna untuk mendukung eksplorasi pengetahuan, kolaborasi, dan penilaian berbasis data.


4. Inkuiri-Kolaboratif Antar Mata Pelajaran oleh Guru

Inkuiri-kolaboratif adalah pendekatan di mana guru lintas mata pelajaran bekerja sama untuk merancang pengalaman belajar yang terintegrasi. Unsur ini meliputi:

  • Memahami konsep dan prinsip dasar inkuiri kolaboratif
    Memahami landasan teoretis, tujuan, dan manfaat inkuiri kolaboratif dalam pembelajaran dan pengembangan guru.
  • Mengidentifikasi tahapan dan proses siklikal dalam pelaksanaan inkuiri kolaboratif di sekolah
    Mengenali alur mulai dari perencanaan, pengumpulan data, analisis, implementasi perbaikan, hingga refleksi berkelanjutan.
  • Mengaplikasikan praktik inkuiri kolaboratif secara kontekstual untuk menyelesaikan tantangan pembelajaran
    Menerapkan strategi kolaboratif yang relevan dengan kondisi sekolah, karakteristik siswa, dan kebutuhan pembelajaran.
  • Mendorong terbentuknya budaya reflektif dan kolaboratif di lingkungan sekolah
    Membangun kebiasaan guru untuk berbagi praktik baik, berdiskusi, dan melakukan evaluasi bersama.
  • Menguatkan kapasitas guru dalam mengambil keputusan berbasis data
    Mengembangkan kemampuan menganalisis hasil asesmen, observasi kelas, dan umpan balik siswa untuk menentukan langkah perbaikan pembelajaran.

Kedua narasumber menekankan bahwa pembelajaran mendalam menuntut peran aktif guru sebagai fasilitator, bukan sekadar penyampai materi. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana kelas yang interaktif dan kolaboratif, sehingga siswa merasa terlibat langsung dalam proses belajar.

Komitmen SMP Negeri 3 Tuntang untuk Pendidikan Berkualitas

Pelaksanaan Pengimbasan Pelatihan Pembelajaran Mendalam ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan SMP Negeri 3 Tuntang dalam meningkatkan profesionalisme guru. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang konsep pembelajaran mendalam, diharapkan para pendidik mampu mengembangkan metode mengajar yang relevan, inovatif, dan efektif.

Ibu Fitri Umiyati menutup acara dengan pesan motivasi bagi seluruh peserta. Beliau menekankan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan kerja sama semua pihak—guru, siswa, orang tua, dan masyarakat.

“Guru yang hebat tidak hanya mengajarkan pelajaran, tetapi juga mengajarkan bagaimana cara belajar. Melalui pembelajaran mendalam, kita membentuk generasi yang tangguh, kritis, dan kreatif,” ujar beliau.

Dampak dan Harapan

Dengan adanya kegiatan ini, SMP Negeri 3 Tuntang berharap seluruh guru dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip pembelajaran mendalam dalam keseharian mengajar. Tidak hanya meningkatkan capaian akademik siswa, tetapi juga membentuk karakter yang berintegritas, mandiri, dan siap menghadapi tantangan masa depan.